Camat Ujung Pandang : Masyarakat Sejahtera Lewat Lorong Wisata

ASWAR
Rabu, 08 November 2023, November 08, 2023 WIB Last Updated 2024-06-20T08:34:21Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
PENAJURNALIS.MY.IDMAKASSAR - Camat Ujung Pandang, Syahrial Syamsuri, S.IP., M.Si., membahas “Pemulihan Ekonomi di Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar”, (24/10/2023).

Diawal obrolan, Syahrial memaparkan tentang profil Kecamatan Ujung Pandang.

Dirinya menyebut, kecamatan yang ia pimpin ini etalase dari Kota Makassar. 

“Banyak yang mengatakan ibukota Kota Makassar itu di Ujung Pandang. Karena pusat pemerintahan Kota Makassar itu, kantor-kantor pemerintahannya ada di Kecamatan Ujung Pandang,” papar Syahrial.

Dari segi perekonomian, Kecamatan Ujung Pandang juga memiliki banyak kantor perbankan hingga perhotelan.

“Kecamatan Ujung Pandang itu etalase Kota Makassar. Gambaran kecil Kota Makassar bisa dilihat di Kecamatan Ujung Pandang. Kalau Kecamatan Ujung Pandang tidak bagus, bisa memberikan gambaran suatu Kota Makassar tidak bagus,” kata Syahrial.

Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari 10 kelurahan, 37 RW, dan 139 RT. Uniknya, Kecamatan Ujung Pandang memiliki pulau. Ada Samalona, Busung, Lae-Lae, dan Kayangan.

Dalam kesempatan ini, Syarial juga memaparkan mengenai program-program unggulan yang dijalankannya.

Dimana program yang dijalankan muaranya program tetap mengacu pada program wali kota dan wakil walikota. 

Program yang kami jalankan adalah penjabaran dari visi misi walikota dan wakil wali kota,” papar Syahrial.

Adapun tiga poin utama program tersebut adalah melakukan pemulihan ekonomi dengan baik, kemudian adaptasi sosial dengan baik, dan juga imunitas kesehatan dengan baik.

“Program kami bertahap, jadi tidak serta mertah pemulihan ekonomi, tadinya dua tahun belakangan, kita dilanda Covid sehingga itu berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Yang kita lakukan adalah bagaimana memastikan imunitas masyarakat kita kuat dan normal,” kata Syarial.

Dimana program yang dijalankan muaranya program tetap mengacu pada program wali kota dan wakil walikota. 

Program yang kami jalankan adalah penjabaran dari visi misi walikota dan wakil wali kota,” papar Syahrial.

Adapun tiga poin utama program tersebut adalah melakukan pemulihan ekonomi dengan baik, adaptasi sosial dengan baik, dan juga imunitas kesehatan dengan baik.

“Program ini bertahap, jadi tidak serta mertah pemulihan ekonomi, tadinya dua tahun belakangan, kita dilanda Covid sehingga itu berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Yang kita lakukan adalah bagaimana memastikan imunitas masyarakat kita kuat dan normal,” kata Syarial.

Dimana program yang dijalankan muaranya program tetap mengacu pada program wali kota dan wakil walikota. 

Program yang kami jalankan adalah penjabaran dari visi misi walikota dan wakil wali kota,” papar Syahrial.

Adapun tiga poin utama program tersebut adalah melakukan pemulihan ekonomi, adaptasi sosial dan juga imunitas kesehatan yang baik.

“Program kami bertahap, jadi tidak serta mertah pemulihan ekonomi, tadinya dua tahun belakangan, kita dilanda Covid sehingga itu berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Yang kita lakukan adalah bagaimana memastikan imunitas masyarakat kita kuat dan normal,” kata Syarial.

Di awal pandemi, pihaknya mengaku telah menggelar vaksinasi secara door to door. Itu dilakukan untuk memastikan masyarakat telah vaksin.

Di awal pandemi, pihaknya juga menjlankan program Pakanjara. Parade Makanana Jajanan Rakyat. 

“Itu tujuannya memacu masyarakat untuk tetap produktif. Jadi waktu itu kami mengundang komunitas, mobil-mobil yang tema jajanan, kami kerjasamakan dengan masyarakat, silahkan berjualan, tapi yang dijual sebagian harus produk UMKM dari kami,” kata Syarial.

Untuk program lorong wisata, Syahrial, menyebut konsepnya lebih luas, yang bisa membuat lorong ada potensi ekonomi di dalamnya.

Uniknya, sambung Syahrial, di salah satu lorong di Kecamatan Ujung Pandang sempat diadakan sosialisasi kepada masyarakat.

Dimana terdapat masyarakat yang hobinya membuat burger dan sampai saat ini bisa menghasilkan pendapatan.

“Awalnya masyarakat iseng-iseng dan ternyata laku, dan habis. Akhirnya sampai sekarang menjual terus. Itu salah satu bukti lorong wisata meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Syahrial.


(*)
Komentar

Tampilkan

Terkini