Tradisi Bi-Bibi Di Bulan Ramadhan Yang Masih Dilakukan Di Probolinggo

ASWAR
Sabtu, 06 April 2024, April 06, 2024 WIB Last Updated 2024-06-19T11:48:35Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
PENAJURNALIS.MY.ID, PROBOLINGGO - Sepuluh Terakhir di bulan Ramadhan, adalah hal yang ditunggu-tunggu, selain keistimewaan Lailatul Qadar, tepat di hari malam ke 27, Tradisi bi-bibi, dilakukan.

Sepuluh hari terakhir Ramadan tidak hanya istimewa bagi mereka yang mengejar malam Lailatul Qadar. Bagi warga di Probolinggo, hari-hari itu juga ditunggu. Sebab, tepat di hari malam ke-27 ramadhan, tradisi Bi-bibi masih melekat dilakukan.

Di hari itu, warga memperbanyak ibadah melalui sedekah. Caranya, berbagi rezeki dengan membagi-bagikan uang. Mirip dengan tradisi berbagi uang atau angpau saat halalbihalal atau sonjo.

Bedanya, sonjo dilakukan dalam nuansa Lebaran. Sementara Bi-bibi dilakukan tepat di hari ke-27 Ramadan. Saat sonjo, umumnya angpau diberikan pada anak-anak saja. Sementara dalam tradisi Bi-bibi, uang dibagi-bagikan pada semua usia.

Hari ini, Sabtu 6 April 2024 pun, Bi-bibi dilakukan di sejumlah tempat di Probolinggo. Seperti di Jalan Cokroaminoto RW 9, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kota Probolinggo.

Puluhan anak berkumpul di depan rumah bapak Mohammad Hasan, salah satu ketua RW di lingkungan setempat. Mereka sedang menunggu salah satu ketua umum ormas Pertiwi Nusantara Bersatu, yakni ibu Hajjah Sri Setyo Pertiwi. Yang direncanakan, akan membagikan puluhan bungkus snack dan uang untuk acara Bi-bibi.

Saat beberapa awak media menanyakan kepada Ketua DPC Pertiwi Nusantara Bersatu Probolinggo Raya, Aspari A R, pihaknya membenarkan, bahwa ada rencana kehadiran ketua umum kelokasi ini.

"iya, ibu ketua umum insha Allah akan hadir langsung, karena acara Bi-bibi saat ini, sudah terjadwal dan menjadi satu rangkaian kegiatan organisasi kami, selain acara bagi-bagi takjil dan berbuka puasa bersama dalam bula suci ramadhan saat ini, Terang Aspari.

"Bahkan ibu sudah menyiapkan semuanya dari kediamannya, jumlahnya memang terbatas, namun mudah-mudahan cukup, dan bisa bermanfaat, khususnya kepada anak-anak yang sudah menerimanya, tutupnya.

Begitu Ning Tiwi panggilan akrabnya datang dirumah pak RW, anak-anak itu pun tanpa dikomando langsung mendekat. Ning Tiwi yang belum sempat masuk kerumah pak hasan, pun langsung membagikan uang baru pecahan 5 ribuan dan satu paket bingkisan berisi kue kering, snack dan susu botolan pada mereka.

Ada yang mendapat satu lembar, ada pula yang dapat dua lembar uang pecahan 5 ribuan. Bahkan ada ibu-ibu lansia yang mendapatkan uang 100 ribuan.

Ada yang menarik dan lucu diacara Bi-bibi dilakukan, Ning Tiwi sebelum membagikan uang dan bingkisan, sempat bertanya kepada anak-anak, tentang doa berbuka puasa, dan membacakan teks Pancasila, yang oleh anak-anak tersebut disangka menyanyikan Garuda Pancasila, sehingga Ning Tiwi sempat tertawa dan menyuruh diulang.


(*)
Komentar

Tampilkan

Terkini