Menjijikkan...!!! Kontes Waria Bawa Nama Aceh, Panitia Penyelenggara Resmi di Laporkan Ke Bareskrim Mabes Polri.

ASWAR
Jumat, 09 Agustus 2024, Agustus 09, 2024 WIB Last Updated 2024-08-09T16:02:53Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
-Kontes kecantikan transgender yang diduga diadakan di Hotel Orchardz, Jakarta Pusat pada Minggu, 4 Agustus 2024,berbuntut panjang dan video yang beredar di berbagai media sosial menimbulkan reaksi marah dari publik Aceh. 

Fachrul Razi selaku Tokoh Aceh menunjuk  Advokat Ujang Kosasih.S.H dan The FraLaw Justice,untuk membuat laporan di Bareskrim Mabes Polri.

Menurut Fachrul Razi perkara itu harus segera ditangani pihak yang berwajib untuk meredam gejolak di Aceh,alhamdulilah pada hari ini Tim PH telah resmi melaporkan panitia penyelenggara di Unit I Tipidum Mabes Polri,"tegasnya

Masih dalam keterangannya,Bahwa Dari video yang beredar,tampak seorang peserta dengan tubuh gempal mengenakan selempang bertuliskan “Aceh” disertai pengumuman sebagai pemenang kontes.Tepuk tangan disertai sorakan yang riuh saat pemenang dikenakan mahkota.
Senator Fachrul Razi yang juga Ketua Komite I DPD RI membidangi hukum tersebut turut mengutuk perihal kontes waria yang membawa nama Aceh dan mempolisikan panitia dan peserta yang membawa nama Aceh.

Menurut Fachrul Razi Kontes tersebut ada skenario jahat untuk merusak Aceh secara terstruktur dan masif. 

"Mereka panitia seharusnya pasti tahu Aceh daerah syariah,namun mereka sengaja mencari sensasi  popularitas dalam kontes ini untuk mengangkat pemenangnya dari Aceh,Apalagi Aceh menjadi daerah yang kokoh menegakkan syariah islam di Indonesia,Ini adalah skenario jahat pihak pihak yang tidak suka dengan hukum yang berlaku di provinsi Serambi Mekkah tersebut,bahkan mereka tidak punya izin,kami sudah mempolisikan mereka dan ini harus di tindak tegas, jangan sampe di Jakarta dan Aceh akan terjadi aksi besar-besarkan,"ujar Fachrul Razi. 

Fachrul Razi menilai Aceh menerapkan syariat Islam,siapapun itu harus menghargai budaya dan karakter masyarakat Aceh,dirinya menilai acara tersebut mencoreng nama baik Aceh dan merusak citra Indonesia sebagai negara Pancasila yang menghargai toleransi beragama. 

"Kami menolak kegiatan kontes ini menggunakan nama Aceh,panitia dan peserta telah membuat kericuhan masyarakat,ini harus dipidana dan Polisi harus menindak cepat,"pungkas Fachrul Razi yang sudah mengirimkan surat ke Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.

Fachrul Razi menambahkan,Skenario jahat ini sengaja untuk menjebak Aceh sebagai daerah yang ketat menerapkan syariat Islam dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina, sehingga event ini ingin membentuk image bahwa Aceh mendukung LGBT. 

“Saya akan kawal sampai pihak penegak hukum segera mencari panitia pihak penyelenggara,serta peserta untuk diberikan dan memproses hukum karena kontes ini secara langsung menghina syariah islam di Aceh,"pungkasnya.




Juliansyah
Komentar

Tampilkan

Terkini