masukkan script iklan disini
PENAJURNALIS.MY.ID, JAKARTA
-Pola pikir kompas ini masih jadul,masih berada di dunia press alias cetak. Norak! Ketinggalan jauh dari mindset media yang dikembangkan masyarakat berbasis jurnalisme warga a.k.a. citizen journalism yang sangat masif saat ini.Opini kompas yang linier dengan pola pikir Dewan pecundang Pers, yang kerjanya hanya mengebiri kebebasan dan kemerdekaan bersuara rakyat selama berpuluh tahun keberadaan media kompas dan dewan pers, itu telah melahirkan masyarakat yang inferior terhadap penguasa, aparat, dan orang kaya.
Usulan kompas dan dewan pers untuk membatasi lahirnya perusahaan-perusahaan media merupakan pemikiran jadul yang melawan zaman. Naif bin go-block!
Usul nyeleneh saya, kalau sudah tidak kuat, sebaiknya kompas tutup saja. Jangan jadi perampok ruang publikasi publik dengan dalih bullshit anda. Ini bukan jaman orde baru yang hanya pers berlisensi Deppen yang boleh eksis. Kompas sebenarnya sejak dulu kala adalah penyemai bibit KKN yang hanya mementingkan kelompoknya sendiri. Lihat itu si wartawan kompas hendry bangun dan kawan-kawannya yang jadi koruptor dana hibah BUMN. Ini tentunya harus jadi bagian dari tanggung jawab kompas yang menjadi pembina mental korup wartawannya selama ini.
Mungkin karena usaha perhotelannya mulai lesu seiring masuknya investasi di bidang perhotelan yang lebih bagus dalam hal fasilitas dan pelayanan, mengakibatkan kompas ingin mengakuisisi kembali ruang publikasi rakyat. Bangun broo... Hari sudah siang, jurnalisme AI sebentar lagi merajai dunia publikasi kita. Makasih,"tegas Wilson Lalengke,S.Pd.,M.Sc,MA
Juliansyah