ITBM BALIK DIWA Makassar Bersinergi STIE YPUP Makassar Gelar Pelatihan Integrated Farming LETS GO (Lele Terintegrasi Sayuran dan Maggot)

ASWAR
Senin, 28 Oktober 2024, Oktober 28, 2024 WIB Last Updated 2024-10-28T11:33:59Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
PENJURNALIS.MY.ID, PANGKEP – Institut Teknologi dan Bisnis Maritim (ITBM) Balik Diwa Makassar bekerjasama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YPUP Makassar melaksanakan pelatihan budidaya maggot, penyemaian benih sayur akuaponik, dan strategi penjualan hasil pangan. Pelatihan ini dilaksanakan di Kabupaten Pangkep, Minggu (27/10/2024).

Pelatihan ini dilakukan dalam rangka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Jenderal  Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun anggaran 2024 yang berjudul Integrated Farming LETS GO (Lele Terintegrasi Sayuran dan Maggot).  

Kegiatan ini berlangsung di Desa Mandalle kabupaten Pangkep dan dihadiri oleh anggota mitra dari kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat), penyuluh perikanan dari tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Mandalle, Segeri dan Ma”rang serta para undangan yang mayoritas pelaku usaha budidaya perikanan. 

Pelaksanaan pelatihan dalam rangka PKM ini dilakukan atas kerja sama ITBM Balik Diwa Makassar dan STIE YPUP Makassar. 

Pada pelatihan yang dibawakan oleh Ardi Eko Mulyawan, S.Pi., M.Si menjelaskan, bahwa model perikanan integrasi “LETS GO” dapat menjadi solusi dari mahalnya harga pakan pabrikan saat ini. "Maggot yang berasal dari larva lalat black soldier fly tersebut memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan dapat dibudidayakan dengan mudah karena hanya menggunakan makanan sisa,” Ucap Ardi Eko Mulyawan

” Selain itu, LETS GO juga menghasilkan sayuran organik yang tentunya menyehatkan,” Tutur Ardi Eko Mulyawan.

Sementara itu, Pemateri kedua Harry Yulianto SE., M.Si mengatakan, bahwa LETS GO bisa menjadi solusi untuk program makan siang gratis yang diinisiasi pemerintah, ” ujarnya.

”Diharapkan dengan sayuran yang dihasilkan, desa bisa menjadi penyuplai  bagi program tersebut. Selain itu, ikan dan maggot yang dihasilkan bisa dijual dengan memanfaatkan media online dan offline,” jelas Harry Yulianto.

Diketahui, adapun Tim Pengabdian dari  kegiatan pelatihan ini diantaranya, Ardi Eko Mulyawan S.Pi., M.Si, Dr Heriansah S.Pi., M.Si., dan Hary Yulianto SE., M.Si. 



(*)
Komentar

Tampilkan

Terkini