masukkan script iklan disini
PENAJURNALIS.MY.ID, MAKASSAR - Rabu, 11 Desember 2024, upacara peringatan hari korban 40.000 Jiwa Rakyat Sulawesi Selatan digelar dengan khidmat di Monumen Korban 40.000 Jiwa. Upacara ini merupakan bentuk penghormatan dan mengenang perjuangan serta pengorbanan rakyat Sulawesi Selatan yang menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut.
Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, serta keluarga korban, berlangsung dengan penuh haru.Pj Gubernur Sulawesi Selatan, dalam pidato pembukaannya, menegaskan pentingnya mengenang sejarah agar generasi mendatang tidak melupakan pengorbanan para pahlawan. "Hari ini kita berkumpul di sini untuk menghormati dan mengenang 40.000 jiwa yang gugur dalam perjuangan mempertahankan tanah air. Semoga semangat mereka selalu menjadi inspirasi bagi kita semua," ujarnya.
Monumen Korban 40.000 Jiwa menjadi saksi bisu atas sejarah kelam yang dialami rakyat Sulawesi Selatan. Dengan latar belakang monumen yang megah, suasana upacara semakin terasa khidmat. Para peserta upacara mengenakan pakaian adat Sulawesi Selatan, sebagai simbol penghormatan terhadap budaya dan tradisi leluhur.
Selama upacara, berbagai rangkaian acara digelar, termasuk pembacaan puisi, penampilan tarian daerah, dan persembahan bunga oleh keluarga korban. Semua acara tersebut ditujukan untuk mengenang dan mendoakan para korban yang telah tiada. "Ini adalah saat yang penuh dengan emosi dan refleksi. Kami di sini untuk menghormati mereka yang telah berjuang dan berkorban demi masa depan yang lebih baik," kata salah satu keluarga korban.
Selain itu, dalam upacara ini juga disampaikan pesan-pesan damai dan harapan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan. Pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa. "Kita harus belajar dari sejarah dan bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan damai bagi generasi mendatang," ujar seorang tokoh masyarakat.
Upacara peringatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah daerah. Melalui acara ini, diharapkan terjalin komunikasi yang lebih baik dan sinergi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Sulawesi Selatan. "Kami berharap upacara ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi kemajuan bersama," tambah gubernur.
Di akhir upacara, diadakan sesi doa bersama untuk mengenang para korban dan mendoakan kedamaian serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. "Mari kita selalu mengenang mereka dalam doa kita dan berkomitmen untuk terus memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan," tutup salah satu pemuka agama yang memimpin doa.
Red - Ahmad Hidayat