Perpaduan Musik Daerah dan Budaya Peranakan, Arwan Tjahjadi : Deng Mampo Sangat Memukau

ASWAR
Selasa, 04 Februari 2025, Februari 04, 2025 WIB Last Updated 2025-02-04T16:43:17Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
PENAJURNALIS.MY.ID, MAKASSAR – Perayaan Imlek 2025 di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan semakin meriah dengan hadirnya Dendang Mari-Mari Poso (Deng Mampo) Spesial Imlek Peranakan. Acara ini tayang LIVE di TVRI Sulsel pada Selasa, 4 Februari 2025, pukul 18.00 – 19.00 WITA, langsung dari Studio TVRI Makassar, Jl. Kakaktua. Memadukan musik daerah dengan sentuhan budaya Peranakan, tentu menjanjikan pengalaman yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh makna.

Dipandu oleh MC Willy dan Dharmawati Ferial, Deng Mampo menghadirkan diskusi menarik tentang bagaimana musik daerah memperkaya identitas budaya Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Narasumber (Narsum) yang akan berbagi wawasan adalah Ir. Arwan Tjahjadi, Ketua Umum sekaligus Pendiri Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM), Yudistira Sukatanya, seorang budayawan, serta Bahtiar, SH, MH, musisi lagu daerah yang telah lama berkecimpung dalam pelestarian musik tradisional.

Suasana semakin semarak dengan kehadiran para penyanyi berbakat seperti Melvany, Fendy Camparera Thio, Isman Desan, dan Fientje Tjahjadi. Mereka membawakan lagu-lagu khas daerah dengan iringan Orkes Daerah Sinar Makassar, menciptakan harmoni yang memadukan unsur tradisional dan nuansa khas Peranakan. Perpaduan ini diharapkan dapat memberikan warna baru dalam perayaan Imlek di Sulawesi Selatan.

Ketua P2TM, Arwan Tjahjadi, menyampaikan harapannya agar acara ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat untuk semakin mengenal dan mencintai kekayaan budaya Nusantara. “Perpaduan musik dan budaya ini diharapkan semakin memperkuat nuansa tradisional dalam perayaan Imlek sekaligus memberikan pengalaman berkesan bagi penonton, baik yang hadir langsung di studio maupun yang menyaksikan dari rumah,” ujarnya penuh semangat.

Diproduksi oleh TVRI Sulsel, acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian musik daerah serta pengenalan budaya Peranakan kepada masyarakat luas. Sebuah momen spesial yang mengajak kita semua untuk menikmati dan merayakan keberagaman budaya dalam harmoni yang indah. 



(*Rz)
Komentar

Tampilkan

Terkini